Li Muyang – Epochtimes.com
Beberapa hari lalu, Apple Daily melaporkan bahwa Sidang Pleno Ke-empat Komite Sentral ke-19 Partai Komunis Tiongkok diadakan pada 24 Oktober 2019.
Menjelang sidang, komunis Tiongkok kembali menyingkap riak gelombang memukul harimau. Itu sebuah istilah untuk pemberantasan pejabat korup tingkat atas Komunis TIongkok.
Belakangan ini, riak gelombang “memukul harimau, menepuk lalat” kembali mengguncang komunis Tiongkok.
Pada 22 Oktober 2019, wakil direktur Biro Keamanan Umum dan mantan kepala Detasemen Kepolisian di Prefektur Otonomi Dàlǐ Bai, provinsi Yunnan barat laut, Tiongkok, Liu Wenzhang diselidiki.

Sehari sebelumnya, pada Senin, 21 Oktober 2019, situs web Komisi Inspeksi Disiplin Pusat melaporkan 11 pejabat pemda setempat yang diselidiki. Menariknya, sebagian besar dari mereka yang diselidiki adalah pejabat kehakiman.
Meski sudah memasuki akhir Oktober 2019, dunia luar masih belum melihat tanda-tanda Sesi Pleno Keempat Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok.
Sementara itu, munculnya gelombang “memukul harimau atau pemberantasan pejabat korup tingkat atas dikaitkan dengan serangkaian pernyataaan keras Xi Jinping baru-baru ini.
Dunia luar berspekulasi bahwa Xi Jinping mungkin menemui krisis kekuatan terbesar sejak memangku kekuasaan sebagai pucuk pimpinan tertinggi komunis Tiongkok pada November 2012 silam.
Saat demikian, Xi Jinping sengaja menyingkap “riak gelombang memukul harimau” itu dengan maksud memberi efek kejut pada jajaran elite dan kader lainnya.
“Memukul harimau, menepuk lalat” adalah istilah dari “anti korupsi”. Singkatan dari “Macan dan lalat.” Istilah “Macan” mengacu pada pejabat korup tingkat atas, sementara kata “lalat” di sini mengacu pada pejabat/kader korup tingkat bawah.