Hotel Es Terkenal di Dunia Tidak Dapat Dibangun pada Tahun 2020 Karena Tidak Cukup ES

Erabaru.net. Setiap tahun, sebuah hotel terkenal di dunia dibangun menggunakan es setempat. Namun, itu tidak akan dibangun pada tahun 2020, karena jumlahnya tidak cukup.

Balea Lake Ice Hotel yang terkenal secara internasional telah dibangun di tepi Danau Balea di Sibiu, Rumania selama 16 tahun terakhir.

Namun, karena hangatnya Desember di akhir 2019, tidak ada cukup es untuk membangunnya – meskipun pelanggan sudah memesan untuk menginap di hotel.

(Foto: CEN / @ HotelOfIce)

Ini adalah contoh lain dari dampak perubahan iklim, saat es dunia terus mencair dan gelombang panas tumbuh lebih intens di seluruh dunia.

Menurut media lokal, hotel – yang biasanya dibangun di ketinggian 2.000 meter – tidak dapat dibangun tahun ini karena tidak ada cukup es di danau.

(Foto: CEN / @ HotelOfIce)

Alexander Uncheshel, perwakilan dari hotel, mengatakan:

“Tahun ini kami tidak akan dapat membangun hotel es karena kurangnya es. Pada hari Selasa 7 Januari, suhu -17C telah didaftarkan dan ketebalan salju adalah 166 cm sehingga tampaknya bahkan jika kita membangun hotel es itu masih tidak akan seefektif biaya beberapa tahun terakhir. Tahun lalu itu diresmikan sebelum Natal dan kami menjalankannya sampai liburan Paskah.”

Untuk membangun hotel, pekerja dilaporkan memotong balok es besar dari danau Balea dengan gergaji mesin. Namun, karena fakta bahwa Desember hangat, danau itu tidak membeku dengan cukup cepat sehingga bahan baku hotel ada.

(Foto: CEN / @ HotelOfIce)

“Banyak turis dari berbagai negara di dunia sebelumnya telah memesan kamar hotel, tetapi saya pikir mereka harus menunggu sampai musim dingin mendatang ketika kami berharap dapat membangun hotel es bersama dengan gereja es dan iglo yang kami miliki di tahun-tahun sebelumnya,” tambah Uncheshel

Para ilmuwan percaya bahwa suhu global akan meningkat selama beberapa dekade mendatang sebagai akibat dari gas rumah kaca yang dihasilkan oleh perilaku manusia, seperti NASA. Selama abad mendatang, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) memperkirakan kenaikan suhu 2,5 hingga 10 derajat Fahrenheit.

Efek efek rumah kaca ini akan lebih berbahaya di daerah-daerah tertentu daripada yang lain, tetapi IPCC mencatat bahwa ‘biaya kerusakan bersih dari perubahan iklim cenderung signifikan dan meningkat dari waktu ke waktu’. (yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=xHJF2d10b-U

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular