Epochtimes, oleh Xia Yu- Setelah ledakan di area pelabuhan dekat pusat kota Beirut, ibukota Lebanon, asap tebal membumbung ke angkasa. Ledakan tersebut menyebabkan kematian dan korban terluka diperkirakan terus bertambah.
Trump saat briefing media di Gedung Putih pada hari Selasa mengatakan: “Pertama-tama, ingin mengungkapkan simpati yang terdalam kepada rakyat Lebanon. Laporan di sana menunjukkan bahwa dalam ledakan skala besar di Beirut, banyak orang tewas dan banyak yang terluka parah. Kami. Berdoa untuk semua korban dan keluarga mereka. “
Trump berkata : “Amerika Serikat siap membantu Lebanon, ini seperti serangan yang mengerikan.”
Kemudian, seorang reporter bertanya kepada Trump apakah dia yakin kejadian itu adalah serangan dan bukan kecelakaan. Trump menjawab bahwa Jenderal militer AS mengatakan kepadanya bahwa ledakan itu mungkin serangan,tidak seperti peristiwa seperti ledakan manufaktur.”
Trump mengatakan bahwa para jenderal militer berpikir demikian, “Mereka tahu lebih baik dari saya, mereka pikir ini adalah serangan, bom atau semacamnya.”

Ketika Reuters menghubungi Departemen Pertahanan AS untuk meminta keterangan, juru bicara itu meminta mereka untuk menghubungi Gedung Putih.
Ledakan besar terjadi di Beirut pada 4 Agustus 2020 waktu setempat, di sebuah gudang bahan kimia di daerah pelabuhan Beirut.
Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan bahwa ledakan itu memengaruhi setengah dari Beirut. Kejadian itu mengingatkannya pada pemboman atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Pemerintah Lebanon tidak mengidentifikasi ini sebagai serangan, pihak berwenang saat ini percaya bahwa ini ledakan itu akibat 2.750 ton amonium nitrat.
Kantor berita Agence France-Presse melaporkan bahwa Direktorat Keamanan Lebanon Abbas Ibrahim mengatakan sebelumnya bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh bahan peledak yang ditempatkan di gudang di daerah pelabuhan. Dia berkata: “Tampaknya ada gudang yang berisi bahan-bahan yang disita bertahun-tahun yang lalu. Tampaknya itu adalah bahan peledak yang sangat eksplosif.”
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Today Show bahwa pemboman itu menewaskan seorang warga negara Australia. Dia tidak mengungkapkan detailnya.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa Kedutaan Besar Australia di Beirut “rusak parah akibat ledakan itu” dan beberapa personil kedutaan terluka. (Hui/asr)
Editor yang bertanggung jawab: Ye Ziwei #
Video Rekomendasi
https://www.youtube.com/watch?v=dR3Iz87B6Mk