Xia Yu
Kebakaran terjadi di Pelabuhan Beirut pada Kamis 9 September 2020 lalu. Kejadian itu terjadi lebih dari sebulan setelah ledakan tragis di ibu kota Lebanon, Beirut.
Liz Sly, direktur Washington Post di Beirut, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa tentara Lebanon telah memberitahu orang-orang untuk mengungsi dari daerah dekat zona bebas bea pelabuhan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan para pekerja melarikan diri dari pelabuhan.
Menurut Associated Press, stasiun televisi lokal mengatakan bahwa perusahaan di dekat pelabuhan telah meminta karyawannya untuk pergi, dan tentara Lebanon menutup jalan utama di dekat pelabuhan dan mengarahkan kendaraan ke daerah lain.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kebakaran di pelabuhan Beirut, tetapi Kantor Berita Negara Lebanon melaporkan bahwa kebakaran terjadi di gudang tempat ban dipasang.
The Army is telling people in the vicinity of Beirut port to evacuate as another huge fire rages. This video is circulating showing workers fleeing the area pic.twitter.com/FxGLhM8Wl1
— Liz Sly (@LizSly) September 10, 2020
Reporter Middle East Eye, Ragip Soylu menulis di Twitter bahwa militer Lebanon mengonfirmasi bahwa ada kebakaran di gudang ban dan operasi pemadaman kebakaran (termasuk penggunaan helikopter militer) telah dimulai. Ragip Soylu mengatakan, pihak berwenang memastikan api tidak akan menimbulkan ledakan.
Reporter Al Jazeera English Online, Timour Azhari mengunggah tweeted mengatakan, “Beberapa hari yang lalu, Pasukan Pertahanan Sipil mengatakan mereka memadamkan api yang lebih kecil.”
Another fire in Beirut Port. The source of the fire is unknown pic.twitter.com/AgDeKcB0p6
— Ragıp Soylu (@ragipsoylu) September 10, 2020
Rebecca Collard dari Majalah Time mengunggah video di Twitter yang menunjukkan langit yang dipenuhi asap di area kebakaran.
Dia menulis: “Setelah #BeirutBlast (ledakan besar Beirut) sebulan yang lalu, beberapa dari (bangunan) ini masih tidak memiliki jendela, dan sekarang mereka diselimuti oleh asap hitam (mungkin beracun).”
Sementara itu, juru bicara polisi, Kolonel Joseph Msalam, mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka tidak mendapat berita dari pelabuhan. Menurutnya fasilitas di lokasi kebakaran saat ini di bawah kendali militer.
Ketika ditanya apakah kebakaran itu disebabkan oleh ban yang terbakar dan oli mesin?
Kolonel Joseph Msalam menjawab, “Saya tidak tahu. Itu mungkin sebuah wadah. Saya benar-benar tidak tahu ada apa di sana.”
Sebelumnya, pada 4 Agustus, ledakan besar hampir 3.000 ton amonium nitrat terjadi di daerah pelabuhan Beirut, menewaskan lebih dari 190 orang, melukai sekitar 6.500 orang, dan menghancurkan ribuan bangunan di ibu kota Lebanon.
Pekan lalu, militer menemukan lebih dari 4 ton amonium nitrat di dekat pelabuhan dan mengatakan sedang “memproses bahan-bahan ini.” (hui)