Erabaru.net. Di hutan pegunungan di Yunan, Tiongkok, sekelompok relawan lokal pergi ke pedesaan untuk melakukan kegiatan amal. Saat mereka melewati sebuah danau kecil, mereka bertemua dua saudara perempuan Zhang Xiaomei dan Zhang Meihua. Diketahui bahwa keluarga mereka yang terdiri dari 6 orang telah tinggal di sini bersama ibu mereka.
Wanita itu berusia 47 tahun. Putra tertuanya Zhang Fuhong 23 tahun, anak kedua dan ketiga juga laki-laki Zhang Fuxue dan Zhang Fujin, mudian dua putri, Zhang Meihua dan Zhang Xiaomei.
Beberapa tahun yang lalu, suaminya meninggal secara tidak terduga, dan beban hidup menimpa dirinya, sehingga dia menderita gangguan jiwa .
Keluarga beranggotakan 6 orang ini biasanya pergi ke gunung untuk mencari bahan obat, memetik jamur, dan menggembalakan kambing. Ini adalah sumber pendapatan utama keluarga mereka. Mereka juga menanam sayur mayur untuk kebutuhan makanannya
Dalam beberapa tahun terakhir, karen gangguan mentalnya, pekerjaan memasak sehari-hari diambil alih oleh kedua putrinya.
Sedang ketiga putranya setiap hari pergi ke pegunungan untuk menggembalakan domba, mencari bahan obat, memetik jamur, dan menjualnya ke desa terdekat, dan hasil penjualannya akan digunakan untuk membeli keperluan lainnya.
Putra ketiga, Zhang Fujin, berkata bahwa dia biasa melakukan perjalanan melintasi pegunungan selama lebih dari 3 jam.
Dalam dua tahun terakhir, perbaikan jalan sedang dilakukan di pegunungan. Mereka memiliki sedikit kesempatan untuk keluar, dan saudara-saudaranya sudah mulai memiliki beberapa barang modern.
Pan Zhixian dan 5 anaknya telah lama tinggal di hutan dan mereka menjalani kehidupan primitif.
Karena lingkungan geografis yang khusus, mereka tidak memiliki registrasi rumah tangga untuk beberapa generasi. Keberadaan mereka juga jarang diketahui oleh masyarakat, sehingga mereka sulut terpantau.
Kemudian, para relawan kembali ke kota untuk mengumpulkan sumbangan untuk mereka. Setelah membeli pakaian dan kebutuhan sehari-hari mereka kembali bersama perwakilan pemerintah setempat, dan mereka kemudian menempatkan keluarga itu di pemukiman penduduk di Kota Anning.
Ibunya dikirim ke rumah sakit untuk perawatan. Anak perempun terkecil masuk sekolah dasar di sekolah setempat. Ketiga kakak laki-laki itu melanjutkan pekerjaan mereka, menjalankan pertanian tradisional di pegunungan.
“Sebentar lagi, saya akan bisa keluar dari pegunungan dan bekerja di luar untuk berintegrasi ke dalam masyarakat modern,” kata mereka. (Lidya/yn)
Sumber: funnews61
Video Rekomendasi: