Anjing yang Sekarat Diikat dengan Rantai Besi Selama 12 Tahun, Anjing Itu Mati 16 Hari Setelah Kebebasannya

Erabaru.net. Seekor anjing yang sekarat, menghabiskan hari-hari yang sepi dalam belenggu rantai besi. Setelah 12 tahun, akhirnya bertemu dengan sekelompok orang yang baik hati. Sayangnya dia hanya menikmati hidupnya dalam sekejap.

Para relawan perlindungan hewan tidak hanya membantunya mendapatkan kebebasan, tetapi juga membantunya membuat “daftar keinginan” agar dia dapat merasakan kehidupan yang belum pernah dia rasakan. Mereka berharap untuk menebus kemalangan hidupnya selama ini.

Bertahun-tahun, kelompok penyelamat hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) di Amerika Serikat telah memperhatikan seekor anjing coklat kuning bernama Willie yang diikat dengan rantai besi oleh pemiliknya dan diikat ke sebuah pohon.

 

Sudah 12 tahun anjing itu diikat di sana, diikat siang dan malam, dan tidak pernah dilepaskan.

Itu ada di halaman terbuka di depan sebuah rumah di Halifax County, North Carolina, AS. Seorang relawan dari PETA Jes Cochran berjalan berkeliling untuk melihatnya setiap kali dia lewat di sana.

Mereka telah mencoba bernegosiasi dengan pemilik Willie, berharap mereka mau menyerahkan anjing tua dan sakit itu pada mereka, tetapi pemiliknya bersikeras untuk tidak melepaskannya dan mengatakan anjing itu adalah miliknya

Bagaimanapun, umur seekor anjing hanya 10-15 tahun, dan Willie, yang telah diikat hampir seumur hidupnya, bahkan tidak memiliki tempat untuk berlindung dari panas dan hujan, belum lagi dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari pemiliknya.

Para relawan yang tidak tega dengan kondisinya membantunya dengan membangun rumah anjing yang sederhana, dan terkadang membawakan beberapa makanan. Juga membantunya memberikan penghiburan untuk menyingkirkan kehidupannya yang sepi.

Jadi hari-hari berikutnya, selama melihat mobil relawan datang, dia akan bersemangat, mengibaskan ekornya, dan berputar -putar untuk menyambut mereka.

Suatu hari, Jess pergi mengunjungi Willie dan menemukan bahwa anjing tua ini dalam kondisi yang sangat buruk, bahkan dia juga mengalami kesulitan dalam berdiri.

Anjing itu terbaring dan sepertinya dia bisa mengucapkan selamat tinggal ke dunia ini kapan saja. Jadi, relawan sekali lagi meminta pemilik anjing untuk melepaskannya, membiarkannya menjalani kehidupan ini dengan tenang. Akhirnya, pemilik Willie mau menyerahkan pada mereka.

Ketika mereka membawa Willie kembali ke PETA, para relawan buru-buru memandikan dan merawatnya, serta membawanya ke dokter hewan.

Meskipun mereka tahu bahwa anjing itu hidupnya mungkin tidak akan lama lagi, namun mereka tidak menyangka akan secepat itu.

Dokter mengatakan bahwa karena kurangnya perawatan jangka panjang, dia menderita penyakit cacing jantung terminal, tumor paru-paru dan penyakit lain yang biasanya diderita oleh anjing tua , yang menyebabkan kondisi yang tidak dapat diperbaiki.

Jess dan para relawan lainnya sangat sedih mendengar hal itu, mereka lalu membuat ” daftar keinginan” untuk anjing itu.

Mereka berharap bisa menunjukkan kepada anjing tua ini kehidupan yang baik sehingga dia bisa merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan selama hidupnya.

Malam itu, dia mendapat tempat tidur anjing yang empuk dan nyaman yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dan dia tertidur dengan sangat pulas. Keesokan paginya, ketika dia membuka matanya dengan lemah, itu mungkin tidak perna dia bayangkan.

Selanjutnya, seperti yang tercantum dalam “daftar keinginan”, anjing itu akan melakukan banyak hal untuk pertama kalinya!

Pergi bermain di pantai untuk pertama kalinya, naik kano untuk pertama kalinya, mengunjungi stasiun pemadam kebakaran, mendapat pijatan, memiliki kue di hari ulang tahunnya, dan juga pertama kalinya dia makan pizza.

 

Bagian terbaiknya adalah, Willie kembali tidur di ranjang empuk di malam hari, ini adalah barang mewah yang belum pernah dia nikmati sebelumnya.

Dan,16 hari setelah dia dibebaskan dari rantai besi yang telah membelenggu selama hidupnya, anjing itu menutup matanya untuk selama-lamanya dengan damai. (lidya/yn)

Sumber: epochtimes

Video Rekomendasi:

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular