Lonjakan Terkonfirmasi COVID-19 dalam Sehari Berturut-turut Lebih 20 Ribu Kasus, Hingga Penerbangan Indonesia Dilarang Masuk ke Hong Kong

Di Indonesia, lebih dari 20.000 orang selama berturut-turut didiagnosis terinfeksi COVID-19 dalam sehari, termasuk sejumlah tenaga kesehatan meninggal dunia. Pemerintah Hongkong melarang masuknya penerbangan Indonesia. Wabah juga telah merajalela di Provinsi Gansu, Tiongkok

NTD

Pada Kamis (24/6/2021) kasus baru yang dikonfirmasi muncul di Distrik Qilihe, Lanzhou, Gansu. Satu pasien yang kembali dari Pakistan dan didiagnosis positif COVID-19 setelah 3 minggu menjalani isolasi.

Menurut pihak berwenang, terdapat 89 orang yang dinyatakan berkontak dekat dengan pasien tersebut dan 36 orang lainnya berkontak tetapi kurang dekat.

Video online menunjukkan bahwa pasar timur tempat pasien singgah telah diblokir dan didesinfeksi sepenuhnya oleh pihak berwenang. Pedagang dan staf diwajibkan untuk menjalani tes asam nukleat.

Otoritas komunis Tiongkok mengamanatkan vaksinasi, pengujian asam nukleat, dan PSBB tetapi dengan informasi yang tidak transparan, menyebabkan keluhan masyarakat.

Ada netizen yang menyebutkan : Saya selalu sangsi terhadap informasi yang kita peroleh terlalu sedikit. Dilihat dari kontrol pemerintah, (wabah) mungkin jauh lebih serius. Hanya saja informasi itu tidak diungkapkan kepada kita.

Pada Kamis, 24 Juni jumlah terkonfirmasi COVID-19 baru dalam sehari di Indonesia mencapai 20.574 kasus dengan kematian 355 kasus. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi sejak epidemi merebak. 

Laporan sebelumnya, Rabu 23 Juni 2021 dengan terkonfirmasi 15.308 kasus COVID-19 secara kumulatif dan 303 kematian. Pada  Jumat 25 Juni 2021  dengan 18.872 kasus baru dengan 422 kasus kematian, sedangkan Sabtu 26 Juni penambahan 21,095 kasus dan kematian 358 kasus, lalu pada Minggu 27 Juni dengan penambahan kasus baru 21,342 kasus dengan  409 kematian. Kemudian pada Senin  28 Juni dengan penambahan 20.694 kasus positif dan 423 meninggal dunia. 

Lonjakan kasus didominasi di pulau Jawa yakni Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten. Secara total per 28 Juni kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 2.135.998 kasus, kesembuhan 1.859.961 orang dan kematian 57,561 kasus. 

Setidaknya sejumlah tenaga kesehatan meninggal dunia, meskipun mereka telah mendapat vaksinasi lengkap dengan vaksin buatan Tiongkok Sinovac.

Sementara itu, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)  dr Adib Khumaidi, SpOT dalam konfrensi pers pada Jumat 25 Juni mengatakan, total dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19, ada 401 dokter. Pada bulan Juni 2021 saja, ada sebanyak 26 dokter yang meninggal dunia. 

Sedangkan lonjakan angka kematian di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Pemakaman Umum (TPU) khusus jenazah yang terpapar COVID-19 di Rorotan, Jakarta Utara. Seluas tiga hektar lahan disiapkan yang diprediksi  memuat sekitar 7.200 petak makam,  sedangkan lahan  terisi sebanyak 900 makam dengan prosedur protokol kesehatan pada Rabu 23 Juni. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dikutip dari akun instagramnya, Rabu 23 Juni 2021 menulis :  “Hari ini rekor pemakaman selama wabah Covid-19 di DKI: 180 jenazah dikuburkan dengan prosedur Covid-19. Lahan baru di Rorotan ini ukurannya 3 Ha, khusus Covid. Meskipun luas, tolong jangan sampai dipenuhi. Ya, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi. Cukup, cukup sudah. Kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka.” 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia pada Kamis 24 Juni 2021, Secara berturut-turut, pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang hari saja sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap COVID-19. Situasi ini tidak bisa dibiarkan, ia mengajak semuanya harus waspada dan mencegah penyebaran COVID-19 ini bersama-sama. 

Dengan munculnya banyak kasus infeksi karena virus varian Delta, para ahli kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa Indonesia mungkin akan menghadapi ledakan wabah seperti yang terjadi di India.

Saat ini, rumah sakit di Jabodetabek sudah hampir penuh, sehingga tenda-tenda didirikan di luar rumah sakit untuk difungsikan sebagai unit gawat darurat.

Pada saat yang sama, pihak berwenang Hongkong telah melarang semua penerbangan dari Indonesia untuk mendarat di Hongkong mulai hari Jumat 25 Juni. Pendatang dari Indonesia dianggap yang paling berisiko, klaim mereka.

Pada Kamis, 24 Juni, Hongkong melaporkan bahwa hanya 1 kasus lokal yang dikonfirmasi setelah 0 kasus yang dikonfirmasi dalam 16 hari terakhir. Pasien tersebut adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun yang bekerja sebagai ground handler di bandara. Melalui teknik pengurutan genetik, dipastikan bahwa yang bersangkutan terinfeksi virus varian Delta, meskipun sumbernya belum diketahui.

Saat ini, kedua orang tua dan 2 orang saudara perempuan pasien tersebut dinyatakan negatif virus. Tetapi lebih dari 180 orang, termasuk kontak dekat pasien, perlu menjalani karantina.

Selain itu, Badan Perlindungan Lingkungan Hongkong telah mendeteksi adanya varian virus di dalam limbah tempat tinggal pasien yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19, dan kandungan virus dalam limbah di komunitas sekitar juga cukup tinggi, yang mana perlu dimasukkan ke dalam ruang lingkup pengujian wajib. (sin/asr)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular