Media Online Pro-Demokrasi Hong Kong Bersiap Kemungkinan Ditutup oleh Komunis Tiongkok

Nicole Hao

Outlet berita online Hong Kong, Stand News, mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk melindungi karyawannya, donaturnya, pembacanya, dan anggota-anggota dewan dalam tindakan langkah-langkah tersebut yang ditempuhnya karena Partai Komunis Tiongkok menentang situs web pro-demokrasi

Media Hong Kong, Stand News bersumpah dalam sebuah pernyataan pada 27 Juni untuk melanjutkan pelaporan beritanya, dan mendesak para pendukung untuk menyumbang ke media independen lainnya, para wartawan  dan para komentator bebas, dan organisasi-organisasi berita yang mendukung kebebasan berbicara dan pers.

Ini adalah outlet berita pro-demokrasi Hong Kong yang pertama yang mengumumkan perubahan-perubahan internal, itu sejak rezim Tiongkok pada bulan ini memaksa penutupan Apple Daily, sebuah outlet berita pro-demokrasi Hong Kong dan salah satu dari tiga surat kabar Hong Kong yang paling laris.

Pengumuman

Stand News mengatakan pihaknya mengambil tindakan-tindakan untuk menanggapi “inkuisisi sastra” yang telah diterapkan di Hong Kong”, dan terkait hal tersebut media-media “menghadapi sebuah bencana fatal” seperti penutupan Apple Daily oleh rezim Tiongkok.

Di antara tindakan-tindakan tersebut adalah menghapus semua opini dan komentar, dan menerbitkan kembali opini dan komentar tersebut hanya setelah para penulis memastikan dengan outlet bahwa para penulis  menerima kemungkinan ditangkap oleh rezim Tiongkok.

Situs web Stand News juga berencana untuk menangguhkan penerimaan langganan dan donasi; Stand News mengatakan dana saat ini dapat mendukung operasi situs web Stand News selama sembilan bulan  sampai 12 bulan.

Stand News mendesak para pendukung untuk menyumbang ke media independen lainnya, karena “bisnis media Hong Kong membutuhkan dukungan setiap donor di waktu perubahan besar saat ini.”

Kontrak-kontrak telah diakhiri untuk karyawan-karyawan yang telah bekerja untuk Stand News selama lebih dari enam sejak bulan Mei. Stand News menandatangani kontrak-kontrak baru dengan karyawan-karyawan yang memutuskan untuk tetap bekerja.

Enam anggota dewan—–Yu Ka-fai, Chow Tat-chi, Margaret Ng Ngoi-yee, Denise Ho Wan-si, Fong Man-sun, dan Joseph Lian Yi-zheng—–telah mengundurkan diri, sementara dua anggota dewan lainnya, Tony Tsoi Tung-ho dan Chung Pui-kuen, akan terus bekerja pada Stand News.

Stand News bersumpah dalam pengumuman tersebut, bahwa pihaknya akan “berjalan bersama dengan warga Hongkong, terdorong oleh kebaikan dari setiap donor dan pembaca, melaporkan berita dengan baik, menulis sejarah Hong Kong, dan merekam sejarah Hong Kong.”

Stand News didirikan oleh Tony Tsoi Tung-ho pada Desember 2014, ketika pro-demokrasi Gerakan Payung akan segera berakhir. Stand News terutama melaporkan berita-berita Hong Kong mengenai pro-demokrasi dan anti-komunis.

“Menyatakan posisi kami; berdiri, jangan bersembunyi; jangan menghindar atau mengelak; bersikeras melaporkan kebenaran” adalah tujuan yang dinyatakan Stand News.

Pada tahun 2019, Stand News berada di peringkat 1 dalam hal kredibilitas di antara media berita online di Hong Kong dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Chinese University of Hong Kong.

Apple Daily

Pada  30 Juni 2020, legislatif stempel karet Partai Komunis Tiongkok, meloloskan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong yang kontroversial. Keesokan harinya, lebih dari 350 orang dilaporkan telah ditangkap oleh polisi, karena meneriakkan slogan pro-demokrasi “bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kita,” atau karena memiliki bendera “Kemerdekaan Hong Kong dan revolusi berada di tangan kami, atau memiliki bendera bertuliskan “Kemerdekaan Hong Kong.”

Sejak itu, rezim di Hong Kong menggunakan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong untuk menahan para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong.  Insiden Apple Daily adalah kasus pertama bagi rezim di Hong Kong untuk menggunakan hukum tersebut untuk menutup sebuah outlet media independen.

Pada  17 Juni, polisi Hong Kong menggerebek markas besar Apple Daily dan menangkap lima direktur, termasuk pemimpin redaksinya. Polisi mengklaim bahwa Apple Daily telah melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong, karena menerbitkan lebih dari 30 artikel sejak tahun 2019. Yang mana, meminta negara-negara asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap rezim Tiongkok dan pemerintah Hong Kong.

Pada hari yang sama, Biro Keamanan Hong Kong membekukan aset-aset Apple Daily, bernilai sekitar 18 juta dolar Hong Kong.

Serangkaian tindakan ini secara langsung mengarah pada penutupan surat kabar tersebut, yang mengumumkan pada  23 Juni bahwa edisi 24 Juni akan menjadi yang terakhir.

Menurut South China Morning Post, pada  27 Juni, Fung Wai-kong, 57 tahun, penulis editorial Apple Daily versi bahasa Inggris, ditangkap di Bandara Hong Kong sebelum ia naik pesawat untuk meninggalkan Hong Kong. 

Rezim Tiongkok mengklaim bahwa Fung Wai-kong telah melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong. (Vv)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular