Kisah dari Tiga Ibu AS : Para Orangtua Memperingatkan Anak-Anaknya Menjadi Target Indoktrinasi Transgender

Transformasi Drastis

Pada saat putri Vera berada di kelas delapan, ia sangat terpaku pada LGBT di mana ia tidak mampu berbicara mengenai hal lain selain LGBT.  Ia berselancar melalui orientasi lesbian, panseksual (seseorang yang menarik secara emosional, secara fisik, atau pun keduanya, untuk semua gender), queer (semua orientasi seksual atau identitas gender yang bukan heteroseksual atau cisgender). Sampai akhirnya sang putri menjatuhkan bom trans tidak lama setelah berusia 14 tahun. 

Segera setelah itu, sang putri memotong rambutnya, mulai memakai pakaian anak laki-laki, membeli pakaian dalam pria dan “membutuhkan sebuah ikat pinggang.” Sang putri juga ingin mendapatkan “suplemen dari Amazon untuk meningkatkan kadar testosteron,” di mana Vera menolak membeli untuk sang putri, dan Vera menolak permintaan sang putri untuk menemui seorang dokter gender. 

Di mana putri Dee pernah menjadi seorang anak yang “bahagia, tampaknya menyesuaikan diri dan dewasa, yang unggul secara akademis, dengan cepat sang putri menjadi “tidak patuh, suka bertengkar, menghina, dan tidak jujur.

Di mana putri Dee pernah tampak sebagai seorang gadis remaja yang normal, kini sang putri hadir sebagai seorang anak laki-laki mengenakan sweater yang memiliki penutup kepala berwarna gelap, dan kadang memakai ikat pinggang dan sang putri “memotong rambutnya yang indah dan berupaya tampil dengan sebuah sanggul pria.”

Mary mengatakan, ia terkejut dengan pernyataan trans oleh putranya karena tidak ada perilaku sebelumnya yang menunjukkan semua ini.

Seperti halnya putri Vera, putra Mary menjadi terobsesi dengan membicarakan masalah trans. Mary mengatakan “semua pembicaraan berputar di sekitar masalah-masalah trans,” dan “sang putra menuntut” penghambat pubertas dan terapi penggantian hormon.

Mary mengatakan transformasi putranya dimulai setelah sang putra menemukan teman-teman yang juga mendeklarasikan status non-biner dan transgender dan mereka mulai memberi sang putra “pakaian bekas perempuan milik mereka.” 

Sang putra dengan cepat berubah dari “hati-hati” mengenakan sebuah rok menjadi “gaun dengan bahu terbuka” dan sang putra “menjadi tampak mudah tersinggung dan kasar, sebuah karakteristik yang dikatakan Mary adalah sangat di luar karakter putranya. 

Selama satu episode manik, Mary mengatakan sang putra mulai berteriak pada Mary untuk menatap sang putra untuk mengenali bahwa sang putra adalah “seorang anak perempuan sekarang.”

“Hal itu adalah sangat mengganggu dan menakutkan,” kata Mary.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular