Erabaru.net. Pendiri Alibaba Jack Ma, yang terjebak dalam masalah dengan otoritas pengawas keuangan Tiongkok saat ini tidak diketahui keberadaannya setelah muncul di Eropa lebih dari sebulan yang lalu ? Sedangkan Alibaba saat ini sedang melakukan perombakan personel di manajemen tingkat atas. Kabarnya, Dai Shan (Trudy Dai) dan Jiang Fan akan diplotkan sebagai penanggung jawab dua sektor industri yang baru didirikan, dan kepala keuangan yang sekarang rencananya akan diganti.
Zhang Yong (Daniel Zhang), Ketua dan CEO Alibaba Group mengeluarkan surat internal pada 6 Desember, yang mengumumkan bahwa perusahaan bermaksud untuk meningkatkan sistem “tata kelola yang beragam”, dan untuk itu perlu melakukan penyesuaian personel pada manajemen yang disebutkan di atas. Isi surat tersebut kemudian diekspos oleh media dalam dan luar negeri.
Zhang Yong mengumumkan bahwa Dai Shan akan bertanggung jawab Taobao, Tmall, Alimama), grup bisnis ritel B2C, Taocaicai, Taote dan 1688 atas nama Alibaba Group, dan bersama-sama membentuk Sektor Bisnis Digital Tiongkok.
Jiang Fan akan mewakili Alibaba Group yang bertanggung jawab atas dua bisnis luar negeri AliExpress dan Perdagangan Internasional (ICBU), serta beberapa anak perusahaan yang menghadapi pasar luar negeri, seperti Lazada, untuk bersama-sama membentuk Sektor Bisnis Digital Luar Negeri.
Pengangkatan tersebut di atas mulai efektif pada 1 Januari 2022.
Dai Shan menggantikan kedudukan Jiang Fan yang belakangan terlibat skandal seks, dan bertanggung jawab atas Taobao dan Tmall.
Jiang Fan pernah menjadi mitra termuda Alibaba, tetapi tahun lalu ia dicabut sebagai mitra karena terlibat dalam skandal seks dengan selebriti internet No. 1 Taobao, Zhang Dayi. Kedudukannya juga diturunkan dari wakil presiden senior grup menjadi wakil ketua kelompok. Dan semua bonus tahun sebelumnya tidak diberikan.
Selain itu, Chief Financial Officer (CFO) Alibaba juga akan diganti. Masa jabatan Chief Financial Officer saat ini Wu Wei (Maggie Wu) akan berakhir pada 31 Maret tahun depan. Dia tidak akan lagi menjabat sebagai CFO mulai 1 April. Posisinya akan digantikan oleh Xu Hong (Toby Xu).
Zhang Yong, ketua dan CEO Alibaba mengatakan bahwa “tata kelola yang beragam” akan menjadi strategi organisasi baru untuk Alibaba Group.
Namun demikian, orang luar telah memperhatikan bahwa penyesuaian struktural utama Alibaba dan perubahan personel terjadi setelah pendiri Jack Ma disingkirkan oleh pihak berwenang.
Pada bulan Oktober tahun lalu, Jack Ma yang menuduh regulator Tiongkok telah menghambat inovasi keuangan saat berpidato di Shanghai Financial Forum, yang kemudian memicu ketidakpuasan di antara para pejabat senior Partai Komunis Tiongkok.
Setelah kejadian itu, rencana IPO Ant Financial ditangguhkan oleh regulator. Universitas Hupan (Hupan University)yang didirikan antara lain oleh Jack Ma diganti menjadi “Pusat Penelitian Kewirausahaan Hupan, Zhejiang”. Alibaba didenda sejumlah besar uang. Sejak saat itu Jack Ma jarang muncul.
Namun, pada akhir bulan Oktober tahun ini, media Hongkong melaporkan bahwa Jack Ma telah tiba di Hongkong lalu berangkat ke Eropa untuk melakukan “penelitian”. Ini adalah pertama kalinya Jack Ma muncul di negara asing dalam setahun sejak dia dicekal oleh pihak berwenang.
Ada juga berita yang menyebutkan bahwa Jack Ma dan Alibaba Group terkena “hukuman” itu merupakan instruksi langsung dari Xi Jinping. Alasan utamanya adalah Jack Ma dan Alibaba memiliki kaitan erat dengan faksi Jiang yang ada di belakang mereka, yang dianggap berpotensi menjadi ancaman bagi Xi Jinping.
Wall Street Journal mengutip laporan dari sumber terpercaya sebelumnya menyebutkan bahwa setelah regulator melakukan penyelidikan terhadap struktur ekuitas Ant Group, pihak regulator menemukan bahwa Jiang Zhicheng, cucu Jiang Zemin, dan Li Botan, menantu dari Zeng Qinghong merupakan investor rahasia Ant Group.
Menurut laporan tersebut, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Xi Jinping tidak menghendaki go public-nya Ant Group membawa keuntungan besar bagi investor yang merupakan kelompok yang beroposisi.
Xi beranggapan bahwa hal ini akan memperlebar kesenjangan pendapatan di Tiongkok sehingga menghambat upayanya untuk mengentas kemiskinan. (sin)
Sumber : NTDTV.com