Erabaru.net. Banyak keajaiban yang terjadi di dunia tempat kita hidup ini, seperti terjadinya fenomena 4 musim. Ada kilat, guntur, hujan dan salju yang turun dari langit. Lalu hujan akan menyuburkan tanah dan membuat tanaman tumbuh lebih cepat. Banyak orang menyukai hari hujan, terutama kalau cuaca lagi panas dan gerah. Tetapi ada kota di dunia yang tidak pernah diguyur hujan.
Kota itu adalah Lima, Peru. Pada era tahun 1500-an dan 1600-an, dia menjadi pusat ekonomi dan budaya Amerika Latin kedua setelah Bogotá dan Mexico City.

Hal yang paling menakjubkan tentang kota ini adalah tidak pernah turun hujan. Menurut data yang tercatat, Kota Lima sudah 600 tahun tidak diguyur hujan. Meskipun tidak pernah hujan, kota dengan berpenduduk hampir 9 juta jiwa, ekonominya tumbuh makmur.
Karena kondisi cuaca yang khas, tidak ada orang yang menjual dan membeli payung atau jas hujan di sana, karena tidak akan digunakan. Banyak orang tidak mau repot-repot, sampai rumahnya tidak beratap, ini yang membuat iri banyak netizen yang tinggal di luar Lima, karena tidak takut kehujanan saat menjemur selimut dan pakaian.

Sebenarnya alasan kota tersebut tidak pernah diguyur hujan cukup sederhana. Itu karena sebagian besar kota Lima terletak di tepi timur tekanan tinggi subtropis Pasifik Selatan.
Karena terpengaruh oleh tekanan ke bawah yang signifikan dari aliran udara kering, dan arah angin yang bertiup pada dasarnya sejajar dengan permukaan laut, sehingga uap air tidak naik ke udara.

Karena Peru dilintasi oleh arus dingin, sehingga udara pesisir bersentuhan dengan permukaan air dingin, menyebabkan lapisan udara bagian bawahnya menjadi dingin dan membentuk lapisan inversi suhu yang stabil. Dengan demikian uap air hanya dapat membentuk kabut, tetapi sulit untuk naik ke udara membentuk awan, karena itu tidak menimbulkan hujan.

Jadi kota ini sering diselimuti oleh kabut tetapi tidak turun hujan. Ekonomi Lima termasuk tumbuh dengan baik. Pariwisata sangat berkembang, banyak sekali wisatawan manca negara yang berkunjung ke ‘Armenia Square’ yang berada di pusat kota, ‘Taman Alameda’ yang berpanorama indah, ‘Uniang Avenue’ pusat komersial yang paling ramai, ‘Nicolas de Pi Elora Avenue’ jalan lebar yang ramai, ‘San Martin Square’, ‘Bololonesi Square’, dan universitas tertua di Amerika Selatan, yaitu ‘University of San Marcos’ yang dibangun pada tahun 1551.(sin/yn)
Sumber: aboluowang