Menjelang Pernikahan Putraku, Aku Membantu Putraku Mendekorasi Rumah Barunya, Aku Menemukan Foto dan Langsung Mengusir Calon Menantuku

Erabaru.net. Aku seorang ibu yang berusia 56 tahun. Aku menikah dua kali. Aku menikah dengan suami pertamaku memiliki satu anak dan suamiku meninggal karena kecelakaan kerja. Dan aku menikah lagi dengan suamiku yang kedua yang bertahan selama 10 tahun.

Sebelum menikah dengan suamiku yang kedua, dia telah berulang kali berjanji bahwa dia akan memperlakukan anakku seperti anaknya sendiri. Tetapi, setelah kami menikah, dia memperlakukan anakku dengan sangat buruk. Aku bertahan di sisinya selama 10 tahun, dan akhirnya kami bercerai.

Anakku berusia 35 tahun tapi belum menikah. Dia orangnya jujur, dan dia tidak terlalu suka berkomunikasi dengan orang lain.

Karena usia putraku yang sudah tidak muda lagi, aku menjadi sangat cemas. Aku juga sudah memperkenalkan beberapa gadis baik padanya, tetapi mereka semua tidak ada yang cocok.

6 bulan yang lalu, putraku memberitahuku bahwa dia punya pacar dan berencana untuk menikahinya. Betapa senangnya aku ketika mendengar bahwa putraku akan segera menikah, ganjalan di hatiku akhirnya akan lepas. Beberapa hari kemudian, putraku membawa pacarnya pulang untuk makan malam, menurutku gadis itu cukup baik.

Dalam sekejap mata, pernikahan putraku akan segera datang. Saat mempersiapkan pernikahannya aku juga turut membantu. Saat mengobrol aku mengatakan pada calon menantu perempuanku untuk bisa memberikan aku cucu lebih cepat, tetapi setiap kali aku mengatakan kepadanya, aku selalu merasa ada sesuatu yang disembunyikan.

Sampai malam pernikahan, putraku meminta aku untuk membantu mendekorasi rumah barunya. Ketika aku sedang mendekorasi rumah barunya, aku menemukan sebuah foto, setelah melihat foto lebih seksama, aku langsung mengusir menantuku keluar dari rumah.

Dalam foto itu, selain putraku dan menantu perempuan, ada seorang bocah laki-laki. Aku tercengang saat itu, mereka tidak pernah menyebut anak kecil ini kepadaku sebelumnya.

“Bu, aku selalu ingin memberitahu ibu tentang ini sebelumnya. Dia sudah menikah sebelumnya, dan anaknya dengan mantan suaminya. Kami akan menjadi keluarga mulai sekarang, bukankah ibu selalu mengatakan bahwa ibu ingin memiliki cucu,” kata putraku.

Saat mendengarnya, aku sangat marah pada putraku, aku tidak membutuhkan menantu perempuan seperti itu di keluarga kami.

Aku ingin memeluk cucuku, tetapi tidak dengan cara ini, anakku yang bodoh, tahukah kamu apa artinya menikahi seorang wanita seperti ini?

Dia bukan anakmu sendiri, kamu yakin akan selalu baik kepada mereka, jika suatu saat kamu tidak menyukai anaknya, bagaimana kamu akan hidup di masa depan? Dan gaji hanya cukup untuk menghidupi ibu dan anak itu, dan apakah kamu masih memiliki kemampuan untuk melahirkan seorang cucu untukku! (lidya/yn)

Sumber: hker.life

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular