Erabaru.net. Banyak orang berpikir bahwa setelah makan sebaiknya berjalan santai, agar berumur panjang. Ada yang berpendapat, sebaiknya berbaring setelah makan. Yang lain berpikir bahwa usai makan seharusnya istirahat sejenak dengan duduk santai sambil menikmati hidangan teh untuk menyegarkan pikiran, ini yang lebih tepat ……
Secara keseluruhan, apa yang sebaiknya kita lakukan setelah makan ? Apakah berdiri, duduk, berbaring, jalan santai dan sebagainya, beda orang beda pendapat.
Nah ! Kalau kita tinjau dari perspektif kedokteran modern, apa yang seharusnya dilakukan orang setelah makan agar memenuhi tuntutan kesehatan ?

Kegiatan apa yang paling sehat setelah kita usai makan, apakah berdiri, duduk atau berbaring ?
Apakah dianjurkan untuk berbaring setelah makan ?

Dokter menjawab : Sebaiknya tidak.
Karena pencernaan makanan dalam lambung kita terutama tergantung dari persediaan asam lambung, jadi jika kita berbaring setelah makan, maka lambung kita berada dalam posisi horizontal, dan asam lambung pun berada dalam posisi horizontal, yang mana akan mengurangi sentuhan makanan dengan asam lambung. Dengan demikian dapat mempengaruhi efisiensi pencernaan, bahkan lambung akan mendapat beban tertentu.
Khusus bagi orang yang memiliki gejala asam lambung atau gastroesophageal reflux (GERD, kondisi refluk lambung ke dalam esophagus), jangan pernah berbaring langsung setelah makan, dianjurkan paling tidak berbaring setelah 30 menit usai makan di mana pencernaan gastrointestinal sudah stabil.
Apakah dianjurkan untuk duduk setelah makan ?

Dokter menjawab : Tentu saja boleh.
Tetap berada dalam posisi duduk setelah makan, di satu sisi, lambung kita berada dalam keadaan normal, asam lambung menutupi sebagian besar makanan, dan kemampuan pencernaan lambung tidak banyak terpengaruh.
Namun, sebagian orang masih menganggap bahwa tetap duduk setelah makan makanan lengkap dapat mempengaruhi efisiensi pencernaan. Tetapi pada kenyataannya, tubuh manusia membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna makanan.
Saat kita makan, lambung sudah mulai bekerja, apakah yang bersangkutan duduk untuk makan, atau duduk untuk istirahat setelah makan, tidak dapat mencegah makanan memasuki usus setelah proses pencernaan, sehingga tidak akan mempengaruhi pencernaan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa lebih baik berdiri dan berjalan satu jam setelah makan. Karena jika duduk untuk waktu yang lama setelah makan, energi tubuh tidak dapat digunakan dan diakumulasikan sehingga menumpuk menjadi lemak, membuat berat badan bertambah.
Apakah dianjurkan untuk berdiri setelah makan ?

Dokter menjawab : Boleh-boleh saja, tetapi jangan melakukan olahraga berat
Berdiri setelah makan, proses pencernaan lambung tidak terpengaruh, tentu tidak bermasalah. Namun, jika selagi berdiri usai makan kenyang sambil melakukan gerakan yang tergesa-gesa, itu malahan merugikan kesehatan.
Saat baru selesai makan, sebagian besar darah akan terkonsentrasi di lambung untuk mensuplai energi buat proses pencernaan. Jika kita melakukan kegitan yang membutuhkan kecepatan, maka sirkulasi darah juga akan dipercepat, tetapi itu akan menyebabkan penurunan kemampuan proses pencernaan. Sehingga menambah kemungkinan terjadinya perut kembung, gangguan pencernaan dan lainnya.
Di sisi lain, olahraga berat setelah makan akan meningkatkan risiko gastroptosis (turunnya posisi lambung) dan bahkan perforasi lambung. Bagi mereka yang ingin berolahraga setelah makan jangan khawatir, sebaiknya tunggu sekitar 30 sampai 40 menit setelah makan, di mana pencernaan gastrointestinal sudah mulai stabil.
Singkatnya, ini adalah pilihan yang baik dari apakah duduk atau berdiri setelah makan, tetapi pada saat yang sama, jangan duduk terlalu lama, dan jangan suka iseng melakukan kegiatan yang menyita energi saat sedang berdiri usai makan.
Semoga semua orang bisa memahami. Di sisi lain, beberapa kebiasaan buruk lainnya setelah makan juga perlu disingkirkan agar tubuh lebih sehat.
2 kebiasaan buruk umum setelah makan, semakin cepat kita singkirkan, semakin baik
Merokok setelah makan

Banyak perokok percaya pada pepatah: Kenikmatan merokok usai makan setara dengan kebahagiaan yang dirasakan para dewa. Mereka malahan percaya bahwa hal itu dapat membantu proses pencernaan.
Terlepas dari bahaya yang ditimbulkan oleh rokok. Yang pasti, setelah makan, darah tubuh manusia akan terkonsentrasi di lambung, dan sirkulasi akan dipercepat untuk meningkatkan efisiensi sistem pencernaan. Jika orang merokok di saat ini, sel-sel akan menyerap nikotin dan zat berbahaya lainnya dalam proses respirasi.
Artinya, merokok setelah makan lebih membahayakan kesehatan, dan memperburuk lingkungan dalam rongga mulut, karena biasanya masih ada sisa makanan dalam mulut, gigi bisa cepat menguning dan rusak, radang gusi, sariawan.
Mandi setelah makan

Setelah makan, darah akan terkonsentrasi di bagian lambung untuk proses pencernaan. Jika kita mandi di saat ini, darah akan tersebar ke seluruh tubuh untuk menjaga suhu kulit, yang setara dengan menurunkan kemampuan proses pencernaan oleh lambung dan usus.
Waktu terbaik untuk mandi adalah sebelum tidur, karena airnya akan melenyapkan kotoran yang melekat di permukaan kulit, membantu menenangkan tubuh dan pikiran, lebih meningkatkan kualitas tidur, dan memungkinkan kita untuk menghadapi pekerjaan dengan lebih baik di keesokan harinya.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa masih banyak “pintu” masuk menuju kesehatan setelah makan, meskipun suatu tindakan yang kecil juga dapat memberi dampak buruk terhadap proses pencernaan.
Di sisi lain, kebiasaan buruk setelah makan juga seharusnya segera disingkirkan. Perlu kita ingat bahwa mengembangkan kebiasaan makan yang sehat adalah dasar dari semua kesehatan.(sin/yn)
Sumber: hker.life