Erabaru.net. Dalam hidup, kita akan selalu bertemu dengan mereka yang tidak tahu cara bersyukur, dan selalu menganggap remeh kebaikan orang lain. Dimana kebaikan dibalas dengan air mata.
Susan adalah gadis yang sangat baik, dia juga cantik, dengan mata besar seperti bulan sabit, mulut kecil, dan wajah oval, membuat orang sangat senang melihatnya.
Ketika dia masih sangat muda, dia telah menjalani kehidupan yang menyenangkan, dan dia tidak pernah menderita keluhan apa pun.

Susan memiliki adik laki-laki, dan orangtuanya tidak pernah membeda-bedakan. Orangtuanya mendidik mereka dengan ketat, tetapi ini juga memungkinkan Susan dan adiknya untuk mengembangkan karakter mereka dengan baik.
Nilai akademik Susan juga sangat bagus. Sejak kecil, para guru menganggap Sudan adalah orang yang sangat menjanjikan. Dia pasti akan diterima di universitas yang bagus di masa depan.
Kemudian, Susan diterima di universitas yang sangat bagus, dan dia sangat senang dan menghabiskan empat tahun di universitas.
Meskipun kondisi keluarganya sangat baik, dia tetap bekerja keras. Ketika kuliah, dia sering pergi bekerja paruh waktu di luar sekolah untuk merasakan pengalaman sulitnya mencari uang.
Kemudian, dia lulus dan mulai bekerja, dan juga memiliki lingkaran teman sendiri. Kemudian, dia bertemu Rudy, yang berasal dari daerah pedesaan dan memiliki banyak saudara di rumah.

Rudy telah bekerja selama lebih dari 10 tahun, tetapi tabungannya kurang dari 100.000 juta, karena Rudy mengirimkan sebagian besar uangnya ke keluarganya untuk biaya pendidikan tiga adik.
Ketika ibu Susan tahu bahwa putrinya memiliki pacar pria miskin, mereka menentangnya, karena takut Susan akan hidup susah. Tetapi Susan merasa bahwa selama ada cinta, semua hal bisa diperjuangkan, seperti rumah, kehidupan yang bahagia.
Di mata orangtuanya, Susan selalu menjadi gadis yang baik, tetapi setelah hubungan dengan pacarnya tidak direstui ibunya, untuk pertama kalinya dia bertengkar dengan ibunya, dan bahkan kabur dari rumah. Orangtuanya panik, karena takut Susan akan bertindak terlalu nekat, sehingga dengan enggan mereka menyetujui pernikahan putrinya.
Ketika orangtuanya berpikir bahwa calon suaminya tidak punya uang untuk membeli apartemen, mereka tidak ingin putri mereka hidup di rumah sewaan segera setelah mereka menikah, jadi segera setelah Suan menikah, ayahnya memberi menantunya sebuah apartemen.
Mereka berpikir bahwa seorang laki-laki harus memiliki martabat. Untuk membuat suaminya memiliki harga diri, apartemen yang dibeli ayah Susan atas nama suaminya.

Sejak mereka tinggal di apartemen barunya, Rudy sangat mencintai Susan dalam segala hal, tetapi kehidupan bahagia ini hanya berlangsung selama satu tahun, sampai kedatangan adik laki-laki Susan, dan konflik mereka dimulai.
Tidak lama setelah lulus, adik laki-laki Susan mendapatkan pekerjaan di kota kabupaten. Tempat kerjanya terlalu jauh dari rumah,tapi sangat dekat dengan tempat tinggal Susan, jadi orangtuanya ingin adiknya untuk sementara waktu tinggal di rumahnya.
Saat orangtuanya membahas masalah ini, suaminya dengan terang-terangan menolak, tidak setuju adiknya tinggal bersama mereka.
Rudy berkata dengan percaya diri: “Anda memberi saya rumah ini, ini adalah rumah saya, saya yang berhak memiliki keputusan, saya suka menjalani kehidupan yang tenang, saya tidak suka orang luar untuk tinggal di rumah saya, Anda dapat meminta Wawan (adik Susan) untuk menyewa rumah.”
Orangtua Susan tidak menyangka bahwa Rudy akan mengatakan kata-kata seperti itu. Mereka berpikir bahwa mereka memberikan Apartemen pada Rudy, agar dia tidak dipandang remeh oleh orang-orang, tetapi sekarang tampaknya Rudy tidak tahu berterima kasih.

Orangtua Susan ingin mengambil kembali apartemen itu, tetapi Rudy tetap ngotot untuk tinggal dan tidak mau pergi.
Orangtua Susan sangat kesal, dan mereka berencana untuk menuntut untuk mengambil kembali apartemennya.
Susan tidak mendengarkan bujukan orangtuanya untuk tidak menikahi pria tidak tahu diri seperti itu, dan cepat atau lambat dia akan menderita.(yn)
Sumber: hker.life