Lebih dari 5.000 Orang Meninggal Dunia dalam Sebulan di Distrik Huangpi Wuhan, Pemerintah Tak Bisa Menutup-nutupi dengan Berita Palsu

Yu Ting, Xiong Bin, dan Li Yun – NTD

Pada Kamis 26 Januari, beberapa penduduk Wuhan mengungkapkan bahwa lebih dari 5.000 orang meninggal dunia di distrik Huangpi, Wuhan, dalam sebulan, yang sekali lagi mengekspos pemalsuan data yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok.  Pada saat yang sama, Komunitas internasional terus meminta agar Beijing  mengumumkan kebenaran tentang pandemi.

Penduduk Wuhan berkata : “Sebenarnya, kakek saya pergi pada paruh pertama tahun lalu, tetapi saya masih mengetahui banyak orang tua saat ini (meninggal), atau merasa tidak nyaman, seluruh jalan terdapat orang yang meninggal.”

Pada 26 Januari, sumber orang dalam di Wuhan mengungkapkan kepada Radio Free Asia bahwa di Distrik Huangpi Kota Wuhan, lebih dari 5.000 orang meninggal dunia dalam sebulan setelah pihak berwenang tiba-tiba membuka blokade, setara dengan jumlah kematian pada tahun lalu.

Mr Gao, seorang warga Wuhan berkata, “Dari malam tahun baru imlek hingga hari pertama tahun baru imlek, jalan-jalan dipenuhi dengan bunga krisan putih dan kuning, yang berarti banyak orang di Wuhan yang meninggal dunia.”

Menurut penduduk lokal di Wuhan, jumlah orang yang terinfeksi meningkat secara dramatis setelah pembukaan kota, dan banyak orang lanjut usia dengan penyakit bawaan tidak luput dari terjangan gelombang wabah. Menghadapi parahnya kasus COVID, pihak berwenang meningkatkan upaya untuk menutupi kebenaran, baik dengan tidak merilis data yang tersedia maupun menyimpan statistik kematian di rumah atau di tempat-tempat non-medis.

Mr. Gao, warga Wuhan berkata : “Saya sudah lama kehilangan indera perasa dan penciuman.  Gejala sisa terlalu besar. Banyak orang yang sekarat. Dibiarkan menunggu ajal. Jika Anda tidak tahan, setelah dibawa ke krematorium. Masih tidak akan mencatat kematian Anda disebabkan Covid.”

Di tengah keraguan dari dunia luar, PKT pertama kali mengumumkan data kematian yang sangat rendah.  Pada 25 Januari merilis data nasional pasien rawat inap yang sakit kritis, mengatakan bahwa (pasien sakit kritis rawat inap nasional) mencapai puncak 128.000 kasus pada 5 Januari  dan kemudian terus menurun.

Namun demikian, menurut data ini, pada periode puncak pada 5 Januari, hanya ada sembilan orang di masing-masing lebih dari 14.000 rumah sakit di atas tingkat kedua di negara tersebut, yang  tidak sesuai dengan situasi sebenarnya.

Hu Jianguo, seorang penduduk Shanghai: “Kami memiliki kerabat dekat yang bekerja di sanitasi ini. Dia mengatakan kepada saya bahwa atasannya menyuruh mereka pergi ke stasiun sanitasi untuk mengangkut jenazah di rumah sakit. Mereka memasukkan 70 jenazah ke dalam truk. Dia bertanggung jawab atas jenazah di rumah sakit ke 9 di Shanghai. Dia mengatakan jenazah yang dibawa tidak ada tempat untuk menampung, lalu memasukannya ke dalam peti es kontainer yang digunakan untuk  pisang, kemudian meletakan semua jenazah di sana.”

Komentator senior tentang urusan Tiongkok, Tang Jingyuan berkata : “Bahkan di rumah sakit di seluruh dunia, kita telah melihat kepadatan yang luar biasa di mana-mana.  Antrean terpanjang untuk krematorium tercatat selama tiga bulan. Namun, pihak resmi masih bersikeras tidak kehilangan banyak orang dan telah menang.

Rakyat Tiongkok tidak yakin dengan angka-angka versi Partai Komunis yang sangat rendah tentang penyakit serius dan kematian, dan masyarakat internasional terus meminta pihak berwenang untuk mengungkapkan fakta kebenarannya.

John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih berkata : “Mereka [Partai Komunis Tiongkok] belum sepenuhnya transparan dan kami tidak bisa mengomentari kebenaran angka-angka ini. Kami mendesak Tiongkok untuk sepenuhnya transparan mengenai apa yang sedang terjadi.

Partai Komunis Tiongkok tak memperhatikan mata pencaharian dan ekonomi masyarakat, dan hanya peduli dengan stabilitas rezim, yang  menyebabkan tragedi kemanusiaan  tak terhitung jumlahnya. Beberapa ahli percaya bahwa perlu untuk melepaskan diri dari Partai, Partai Komunis, Liga Pemuda, dan organisasi yang berafiliasi dengannya sesegera mungkin, sehingga ketika Partai Komunis dihancurkan, mereka yang masih memiliki hati nurani akn terhindar dari bahaya. 

Kolumnis Epoch Times Wang He berkata :  “Partai Komunis Tiongkok berbeda dengan partai politik lainnya karena memiliki roh jahat di belakangnya. PKT telah melakukan  banyak dosa dan membunuh terlalu banyak orang. Langit akan memusnahkannya. Oleh karena itu, wabah ini ditujukan untuk PKT dan melenyapkannya.” (hui)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular