Dokumen Internal Menunjukkan Tiongkok Menghadapi Gelombang Infeksi COVID-19 Selanjutnya Saat Gelombang Demam Melanda Sekolah-Sekolah di Seluruh Negeri

Alex Wu

Tiongkok kembali mengalami gelombang wabah COVID-19, ketika gelombang demam melanda sekolah-sekolah di seluruh negeri, yang menyebabkan banyak kelas diliburkan, demikian ditunjukkan oleh dokumen internal sistem metro.

Langkah-langkah pencegahan epidemi Metro Shanghai diberlakukan lagi karena adanya gelombang infeksi baru, kata seorang pekerja sistem transit yang mengidentifikasi dirinya sebagai Ms Liang kepada The Epoch Times pada 21 Februari.

Ia menyampaikan : “Gelombang kedua COVID-19 di Shanghai dan Hangzhou telah datang lagi. Tiga sekolah di Hangzhou mengalami wabah COVID-19, dan sebuah sekolah dasar di Shanghai Qingpu meliburkan kelas selama empat hari karena flu.”

Sistem Metro baru-baru ini mengeluarkan dokumen internal tentang langkah-langkah pencegahan epidemi, menurut Liang.

Liang menambahkan : “Kepala stasiun baru saja mengirimi kami sebuah dokumen berjudul ‘Prosedur untuk Menangani Penumpang Positif COVID-19’. Dokumen tersebut merinci langkah-langkah ketat, tetapi kami tidak tahu kapan akan diterapkan. Mereka hanya mengatakan kepada kami untuk mempersiapkan pengendalian epidemi dan membiasakan diri dengan langkah-langkah tersebut sesegera mungkin dan memberi tahu kami bahwa jika wabah tidak dapat dikendalikan, prosedur tersebut mungkin akan diterapkan pada Maret.”

Dia mengatakan ada kemungkinan bahwa pihak berwenang dapat menerapkan kembali kebijakan ” nol-COVID ” yang kejam dan mencatat bahwa aplikasi seluler layanan yang dikeluarkan pemerintah kota Shanghai masih memiliki fungsi kode kesehatan COVID-19 (warna) dan fungsi untuk memeriksa hasil pengujian PCR.

Tangkapan layar dari dokumen internal dari sistem Metro Shanghai yang merinci langkah-langkah pengendalian COVID-19 yang ketat yang diambil pada 21 Februari 2022. (The Epoch Times / tangkapan layar)

The Epoch Times juga memperoleh pemberitahuan internal kepada orangtua dari Sekolah Dasar Shaw di distrik Qingpu, Shanghai, pada 19 Februari. Pemberitahuan tersebut memberitahukan kepada orang tua murid di kelas yang memiliki banyak murid yang sakit demam. Empat di antaranya didiagnosa menderita flu, dan kelas diliburkan dari  20 Februari hingga 23 Februari.

Biro Pendidikan Distrik Qingpu menyatakan bahwa pemberitahuan tersebut benar dan menekankan bahwa para siswa sakit flu tipe-A, bukan COVID-19.

Tidak ada yang menjawab salah satu dari dua nomor telepon Sekolah Dasar Shaw pada 21 Februari ketika The Epoch Times menghubungi untuk meminta komentar.

Gelombang Demam Melanda Sekolah-sekolah

Sekelompok siswa di sekolah dan fasilitas penitipan anak di Beijing dilaporkan mengalami demam, Komisi Pendidikan Kota Beijing mengatakan dalam pemberitahuan 22 Februari melalui akun media sosial resminya.

Seorang orangtua di Provinsi Shanxi mengatakan kepada The Epoch Times pada 21 Februari bahwa wabah COVID-19 baru-baru ini terjadi di sekolah-sekolah setempat, sehingga memaksa penangguhan kelas.

“Anak saya seorang siswa di sekolah menengah pertama di sekolah bilingual yang tinggal di asrama sekolah telah dites positif COVID-19,” kata orang tua tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan, kepada The Epoch Times.

“Kali ini, ada siswa lain yang juga dites positif dan belum pernah terinfeksi sebelumnya. Seluruh sekolah hampir semuanya terinfeksi. Semua siswa dipulangkan setelah dinyatakan positif. Mereka diizinkan kembali ke sekolah pada 22 Februari. Pihak sekolah mengatakan bahwa selama mereka tidak demam, mereka dapat kembali ke kelas, meskipun mereka masih dinyatakan positif COVID-19.”

Liu, seorang orang tua yang bekerja di Pasar Sayur Chengbei di Kabupaten Suixi, kota Huaibei, Provinsi Anhui, mengatakan kepada The Epoch Times pada 21 Februari bahwa dua penyakit menular – influenza A dan norovirus – telah menyebar di sekolah-sekolah setempat.

“Banyak anak yang mengalami demam,” katanya. 

“Anak saya juga mengalami demam sekarang, betapa sulitnya! Gejalanya bervariasi. Saat ini, ada dua virus yang menyebar. Beberapa [anak] muntah-muntah, yang mungkin disebabkan oleh norovirus, sementara beberapa lainnya terkena influenza A; [mereka] harus melakukan tes darah untuk memastikannya.”

Norovirus, yang juga disebut gastroenteritis atau “flu perut”, sangat menular, menurut data publik; selain muntah dan diare, gejala yang umum terjadi adalah mual, kram perut, demam, menggigil, sakit, dan kelelahan. (asr)

Zhao Fenghua dan Hong Ning berkontribusi dalam laporan ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular