Yan Feng dan Lin Yi
Menurut laporan resmi Rusia pada Minggu (19/3/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan mendadak ke Mariupol. Sebelumnya, International Criminal Court (ICC) atau pengadilan pidana internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
Pada Minggu 19 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan mendadak ke Mariupol di provinsi Donetsk Ukraina timur yang diduduki Rusia. Ia mengunjungi klub kapal pesiar, kompleks teater, dan lokasi lain di sepanjang pantai.
Ini adalah kunjungan kejutan kedua Putin ke Ukraina yang diduduki Rusia selama akhir pekan, dan yang paling dekat dengan pemimpin Rusia ke garis depan dalam setahun terakhir.
Kunjungannya ke Krimea pada Sabtu (18/3) bertepatan dengan ulang tahun kesembilan pencaplokan Rusia atas semenanjung tersebut.
Dua kunjungan penting itu terjadi kurang dari 48 jam setelah Pengadilan Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin pada Jumat 17 Maret, menuduhnya melakukan kejahatan perang karena secara ilegal mendeportasi ratusan anak dari Ukraina, sebuah langkah simbolis yang semakin mengucilkan sang pemimpin Rusia.
Setelah salah satu pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang Rusia-Ukraina, Mariupol jatuh ke tangan Rusia pada Mei tahun lalu saat Rusia mengerahkan ribuan tentara ke kota yang dulunya merupakan lokasi pabrik baja terbesar di Eropa dengan jumlah penduduk hampir setengah juta jiwa.
Wilayah Donetsk, tempat Mariupol berada, merupakan salah satu dari empat wilayah yang dicaplok oleh Rusia pada September, sebuah langkah yang dikecam oleh Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya sebagai tindakan ilegal.
Pada Sabtu 18 Maret, para aktivis Ceko dan Ukraina menandai ulang tahun pertama pengeboman Teater Mariupol di luar Teater Nasional di Praha, yang dibom oleh Rusia pada Maret lalu sebagai bagian dari pengepungan Mariupol. (Hui)