Sekelompok warga Taiwan-Kanada berkumpul di depan markas Air Canada di Montreal pada Kamis untuk memprotes langkah maskapai tersebut yang telah mendaftar Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok di situs webnya.
Maskapai tersebut adalah salah satu dari beberapa maskapai penerbangan lain di seluruh dunia yang mengikuti permintaan rezim komunis Tiongkok untuk menghapus referensi apa pun di situs web mereka atau materi promosi yang menyiratkan Taiwan, Hong Kong, dan Macao bukan bagian dari Tiongkok.

“Ini adalah serangan terhadap martabat Kanada dan kedaulatan Kanada,” kata Michael Stainton, presiden Taiwanese Human Rights Association of Canada (THRAC). Protes tersebut, dihadiri oleh orang-orang dari Montreal, Toronto, dan Ottawa, diselenggarakan oleh Asosiasi Taiwan Kanada (TCA), dan didukung oleh beberapa kelompok lain termasuk THRAC.
The decision by @AirCanada to buckle under pressure from #Beijing & designate #Taiwan as part of #China on its website is unacceptable to the government & people of Taiwan. We urge the carrier to reverse this change & respect Taiwan’s sovereignty and dignity. pic.twitter.com/zWCKAOBPfK
— 外交部 Ministry of Foreign Affairs, ROC (Taiwan) 🇹🇼 (@MOFA_Taiwan) May 15, 2018
“Mereka mencoba untuk memperluas apa yang disebut hukum Tiongkok … ke Kanada, dan memaksa sebuah perusahaan Kanada untuk mematuhi perintah mereka di luar Tiongkok,” kata Stainton.
Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi Tiongkok yang harus di bawah kendali rezim komunis Tiongkok. Taiwan, sebuah pulau yang memerintah sendiri, menganggap dirinya independen dari rezim.
Beberapa maskapai dan perusahaan lain, termasuk maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, telah menerima pemberitahuan dari Beijing untuk memperhatikan garis Partai Komunis Tiongkok (PKT) tentang Taiwan, yang berisiko besar terhadap keuangan jika mereka tidak mematuhi.

Gedung Putih telah mengutuk langkah Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 6 Mei, menyebutnya “Omong kosong Orwellian,” dan “bagian dari tren yang sedang tumbuh dari Partai Komunis Tiongkok dalam memaksakan pandangan politiknya pada warga Amerika dan perusahaan-perusahaan swasta.”
“Amerika Serikat sangat keberatan dengan upaya Tiongkok dalam memaksa perusahaan-perusahaan swasta untuk menggunakan bahasa tertentu yang bersifat politis dalam konten yang tersedia untuk publik,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Para pengunjuk rasa di Montreal meminta agar pemerintah Kanada “berhenti berpura-pura bahwa ini adalah masalah komersial murni dan berjuang untuk Tiongkok,” dan agar Air Canada menolak tuntutan-tuntutan Tiongkok.
“Kita harus mempertahankan nilai-nilai Kanada seperti kebebasan, kebebasan berbicara, dan juga demokrasi dan hak asasi manusia. Itu adalah nilai-nilai Kanada,” kata Edward Chung, penyelenggara untuk Asosiasi Organisasi Taiwan di Toronto, salah satu kelompok yang bergabung dalam protes hari Kamis tersebut.
Masalah ini juga menarik kemarahan kementerian luar negeri Taiwan, yang mencela Air Canada karena tunduk pada tekanan Beijing tentang masalah Taiwan.
The Epoch Times mendekati Air Canada untuk komentar tetapi tidak ada tanggapan diberikan saat pertemuan pers. Juru bicara Air Canada menyatakan sebelumnya bahwa kebijakan perusahaan “adalah untuk mematuhi semua persyaratan di semua yurisdiksi di seluruh dunia yang kami lalui,” menurut The Canadian Press.
Stainton mengatakan pemerintah federal harus turun tangan sehingga perusahaan-perusahaan merasa lebih didukung dalam melawan tekanan Beijing.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, menyuarakan keberatannya ke Tiongkok karena menekan maskapai Australia Qantas Airways untuk mendaftar Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok.
“Jika saya adalah Tuan [Calin] Rovinescu, [CEO] Air Canada, dan pemerintah Kanada tidak berdiri di belakang saya dan berkata ‘tidak, jangan lakukan ini, kami akan mendukung Anda,’ maka saya mungkin akan lakukan hal yang sama,” kata Stainton.
https://www.facebook.com/THRAC/posts/1968871249814375
Sejumlah perusahaan penerbangan di Amerika Serikat dan Jepang telah menolak tekanan Beijing untuk mendaftarkan Taiwan sebagai bagian dari wilayah Tiongkok.
Dalam pernyataan yang diposting di halaman Facebook mereka, organisasi Stainton, THRAC meminta Air Canada untuk mengikuti jejak perusahaan-perusahaan ini.

“Kami menyadari bahwa masalah ini lebih besar daripada Air Canada, jadi kami mendorong Anda untuk menggunakan keterampilan kepemimpinan CEO Anda dan dewan Anda untuk mengatur aliansi semua maskapai penerbangan yang terkena dampak untuk berdiri bersama melawan tuntutan-tuntutan ilegal Tiongkok.” (ran)
ErabaruNews